Ikhwah Fillah Rahimakumullah,
Segala puji hanya milik Allah yang telah menganugerahkan segala nikmat, terutama iman dan islam.
Shalawat mari kita sampaikan kepada Rasullah saw, qudwah hasanah kita.
Allah berfirman dalam surat Al Fur’qan ayat 74,
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
25.74. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.Maha Benar Allah yang telah menciptakan Al Qur’an sebagai Mukjizat, pedoman hidup yang sempurna, tiada cacat dan tiada sia-sia. Salah satu mukjizatnya adalah ayat-ayat yang terdiri dari susunan kata yang sempurna dan penuh makna, yang tepat dan tidak akan menimbulkan keraguan.
Dalam ayat ini, Allah memberikan suatu petunjuk yang sangat jelas bagi umat manusia, bagi umat islam diseluruh dunia tentang membina visi rumah tangga muslim. Ada Empat hal yang menjadi poin utama bagaimana Allah membimbing kita dalam hidup berumah tangga, yaitu :
1. Pasangan
2. Keturunan
3. Menyejukan
4. Pemimpin umat
Ada pertanyaan menarik tentang urutan kata dalam ayat ini, kenapa Allah menyebutkan Pasangan terlebih dulu kemudian keturunan, kemudian yang menyejukan pandangan dan yang menjadi pemimpin umat?
Inilah hikmah yang luar biasa, secara kronologis hidup, wajar dan tidak heran jika kita menikah dulu baru mempunyai keturunan. Namun yang menjadi perhatian disini adalah untuk mendapatkan keturunan yang baik maka haruslah memilih pasangan yang baik pula. Inilah kenapa Allah juga menerangkan dalam surat An Nuur ayat 26:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ مُبَرَّؤُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
24.26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga) .Ada perintah untuk mencari pasangan yang baik, yang memiliki sinkronisasi dalam tujuan hidupnya, visi rumah tangga yang jelas, pemahaman yang baik, dan akhlak yang baik pula. Karena, jika hal ini dilanggar, kemungkinan untuk mendapatkan keturunan yang baik akan sangat sulit.
Mari kita lihat contoh Nabi Nuh yang ditakdirkan Allah mendapat istri yang kurang baik, sehingga melahirkan keturunan yang kurang baik juga, bahkan durhaka yakni kan’an.
Ada ketidakcocokan dalam mendidik anak, karena berbeda visi, berbeda pemahaman dan berbeda akhlak, apalagi berbeda keyakinan.
Ternyata, untuk mendapatkan keturunan atau bahkan mendidik anak kita, itu dimulai dari mencari pasangan hidup yang baik.
Yang selanjutnya, adalah urutan Qurrata A’yun atau yang menyejukan pandangan. Maksudnya adalah keturunan yang soleh dan solehah, akhlaknya baik, ibadahnya benar, aqidahnya bersih dan yang selalu taat kepada Allah swt.
Keturunan yang seperti inilah yang diharapkan oleh Allah dan RasulNya yang kelak, yang seperti inilah yang menjadi pemimpin umat. Makanya, ketika seorang ingin menjadi pemimpin harus dites terlebih dulu keluarganya, apakah baik dalam berkeluarga, menjadi panutan atau tidak baik bahkan menjadi yang dibenci. Seperti Fir’aun, yang istrinya saja berdoa agar dilindungi dari kezaliman Fir’aun. Yang seperti ini tidak layak menjadi pemimpin.
Inilah sedikit hikmah tentang rumah tangga muslim yang Allah sudah sediakan petunjuknya dalam surat Al Furqan ayat 74, semoga menjadi pelajaran dan pedoman dalam melahirkan pemimpin-pemimpin bagi umat yang bertakwa.
Wallahu alam, yang benar datangnya dari Allah, dan kesalahan adalah murni dari pribadi penulis.
Jakarta, 10 Ramadhan 1432 H
Fajar Fatahillah
OSS EngineerTernyata, untuk mendapatkan keturunan atau bahkan mendidik anak kita, itu dimulai dari mencari pasangan hidup yang baik.
Yang selanjutnya, adalah urutan Qurrata A’yun atau yang menyejukan pandangan. Maksudnya adalah keturunan yang soleh dan solehah, akhlaknya baik, ibadahnya benar, aqidahnya bersih dan yang selalu taat kepada Allah swt.
Keturunan yang seperti inilah yang diharapkan oleh Allah dan RasulNya yang kelak, yang seperti inilah yang menjadi pemimpin umat. Makanya, ketika seorang ingin menjadi pemimpin harus dites terlebih dulu keluarganya, apakah baik dalam berkeluarga, menjadi panutan atau tidak baik bahkan menjadi yang dibenci. Seperti Fir’aun, yang istrinya saja berdoa agar dilindungi dari kezaliman Fir’aun. Yang seperti ini tidak layak menjadi pemimpin.
Inilah sedikit hikmah tentang rumah tangga muslim yang Allah sudah sediakan petunjuknya dalam surat Al Furqan ayat 74, semoga menjadi pelajaran dan pedoman dalam melahirkan pemimpin-pemimpin bagi umat yang bertakwa.
Wallahu alam, yang benar datangnya dari Allah, dan kesalahan adalah murni dari pribadi penulis.
Jakarta, 10 Ramadhan 1432 H
Fajar Fatahillah
PT. Econospasia Global
Phone : 085 2222 8 5657
http://www.islamedia.web.id/2011/08/visi-rumah-tangga-muslim-dalam-surat-al.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar